TIGA
KERBAU YANG MALANG
Dahulu kala ada sebuah cerita
tentang nasib tiga kerbau yang ditinggal oleh kedua orang tuanya. Waktu itu,
ada sebuah keluarga kerbau yang tinggal di dalam gua dan mereka hidup dengan
bahagia. Gua tersebut merupakan satu-satunya rumah mereka untuk berteduh dari
derasnya hujan, panasnya sinar matahari, dan hembusan angin yang sangat dingin.
Mereka merupakan keluarga yang sangat cocok untuk menjadi teladan dalam hidup
kita walaupun mereka hanya sekelompok hewan. Tapi dalam mengurus keluarga dan
mendidik anak-anaknya, mereka tidak kalah dengan manusia yang mempunyai akala
dan pikiran. Keluarga kerbau ini selalu bergotong royong dalam melakukan suatu
pekerjaan. Tapi setelah bertahun-tahun
mereka hidup bersama dengan bahagia, tapi ada hari disaat mereka dilanda
musibah. Yaitu ayah mereka meninggal. Ayah mereka meninggal saat sang ayah
mencari makan dihutan. Tapi saying nasib buruk telah menimpa sang ayah. Sang
ayah bertemu dengan seorang petani yang sedang mencari rumput di hutan.
Kemudian petani tersebut memaksa sang ayah untuk ikut dengan petani tersebut.
Sang ayah terus memberontak tapi apa daya, petani tersebut telah memanggil
teman-temannya untuk membantu membawa kerbau tersebut sampai rumahnya. Akhirnya
sang ayah pasrah, karena sang ayah berfikir, kalau sudah sampai dirumah petani,
pasti petani tersebut akan merawatnya.
Dan suatu saat sang ayah akan melarikan diri. Sesampai dirumah, petani
terebut memasukkan sang ayah tadi ke dalam kandang, dan sang ayah diberi makan
banyak sekali. Di saat makan sang ayah menitihkan air mata, karena dia teringat
dengan istri dan ketiga anaknya yang masih kecil. Dalam hati ayah berkata “ Tuhan,
sedang apakah istri dan ketiga anak ku, apakah mereka sudah makan, atau mereka
beluum makan karena mereka masih menunggu aku pulang. Semoga mereka sudah makan
sama seperti aku”.
Malam pun tiba, isteri dan ketiga anak
nya merasa cemas dengan keadaan ayahnya yang sedang di luar sana. Kemudian
anakk kerbau yang pertama bilang pada sang ibu, “ Ibu bagaimana kalau kita
menyusul ayah saja, aku takut kalau
terjadi apa-apa dengan ayah.” Kemudian Ibu menjawab, “ nggak usah nak, ini
sudah malam, pasti besok ayah mu juga pulang. Akhirnya anak pun mematuhi
perkataan ibunya. Ya sudah ssekarang kalian tidur saja. Besok siang kalau
ayahmu belum pulang baru kita mencarinya, ya. Ya.. buu!! Di pagi hari yang cerah, petani datang ke
kandang sang ayah, dan membangunkan sang ayah. Beberapa saat kemudian ayah
bangun. Kemudian petani tersebut menggiringnya ke luar kandang. Dan setelah
sang petani sampai di pekarangan belakang rumah ayah pun terkejut, karena di
pekarangan tersebut terdapat banyak orang, dan ada satu orang yang membawa
golok. Dia sudah mengira kalau dia akan di sembelih. Sang ayah pun menangis, karena dia belum
sempat berpamitan dengan isteri dan ketiga anaknya kalau dia akan meninggalkan
mereka untuk selamanya. Akhirnya saat itu pun tiba sang ayah disembelih oleh
petani yang jahat itu, akhirnya sang ayah menghembuskan nafas terakhirnya
dengan menitihkan air matanya.
Sang isteri dan kketiga
anaknya telah bersiap-bersiap untuk mencari ayah. Tapi baru beberapa mereka
melangkah burung gagak datang dan memberitahu mereka bahwa ayah mereka telah
meninggal, kerena disembelih oleh petani, yang rumahnya di sebelah hutan ini.
mereka pun tidak ppercaya dengan perkataan burung gagak tersebut, akhirnya
mereka memutuskan untuk melihat sendiri apakah benar yang dikatakan burung
gagak tersebut. Mereka semua berlari kencang sambil menangis dan memanggil ayah. Setelah mereka sampai di rumah petani
tersebut mereka terkejut karena mereka tidak percaya bahwa petani tersebut
sangatlah tega untuk membunuh sang ayah yang hanya digunakan untuk mengisi
perut dan memenuhi nafsu mereka untuk memangsa seekor kerbau. Akhirnya Mereka
pun pulang dengan perasaan yang sangat sedih dan mereka merasa sangat
kehilangan.. atas kepergian sang ayah.
1tahun
kemudian
Setelah
1th ditinggal ooleh sang ayah, kini 3anak kerbau tersebut sudah beasar,
sehingga mereka sudah bisa mencari makan sendiri dan bisa membantu ibunya. di
pagi hari sang ibu berpamitan kepada tiga anaknya untuk pergi mencari makan,
dan mungkin ibu akan kembali di sore hari. Kemudian 3 anak kerbau tersebut
mengantarkan ibunya sampai di pintu depan goa. Sebelum ibu pergi sang ibu
berpesan jangan membukakan pintu sebelum ibu datang. Nanti di saat ibu datang
ibu akan mengetuk pintu ini dengan menggunakan tanduk ibu sebanyak tiga kali.
Kalian tahu kan bagaimana suara tanduk ini jika tanduk ini di ketukkan ke benda
yang keras seperti pintu gua ini. 3 anak kerbau tersebut menjawab ya buk, kami
mengerti. Ingat jangan membuka pintu kalau suara tersebut bukan suara tanduk
ibu. Siiap bukk..!! kemudian tiga anak tersebut masuk ke dalam goa, dan
mengunci pintu goa tersebut. Tapi lagi-lagi nasib baik tidak berpihak kepada
keluarga kecil kerbau tersebut. Ternyata saat ibunya berpesan di pintu depan
goa, ada beberapa petani yang menguping pembicaraan mereka saat mereka berada
di pintu depan.
Petani-petani itu berkata, “ hei
teman-teman, bagaimana kalau kita tangkap ketiga kerbau tersebut nanti ditambah
lagi dengan ibunya, gimana? Oke itu lebih bagus, jadi kita bisa berpesta ria
makan daging kerbau. Tapi bagaimana cara kita menangkap 3anak kerbau tersebut,
mereka kan tidak akan membuka pintu kalau bukan ibunya yang membukakan pintu.
Ditambah lagi tanda kalau ibunya datang dia akan mengetuk pintu dengan
tanduknya sebanyak 3kali. Tenang kita kan juga punya tanduk dari kerbau yang
kita mangsa kemarin. Ooo ya.. bener kita kan juga punya tanduk kerbau jadi kita
bisa langsung mendapatkan tiga kerbau itu bahkan 4 sekaligus sekalian ibunya.
hehe .!! oke sekarang langsung lets go!! Akhirnya petani-petani itu langsung
memulai rencananya tadi. Dan mereka langsung mengetukkan tanduk sebanyak tiga
kali. Setelah petani itu mengetukkan tanduk tersebut akhirnya tiga anak kerbau
tersebut terkecoh, untuk membuka pintu. Tapi salah satuanak dari kerbau
tersebut mengatakan, kenapa ibu datangnya cepet banget ya… kan kalau cari makan
itu susah. Anak satunya lagi bilang mungkin ibu lagi beruntung jadi ibu bisa
pulang cepet, bukannya malah bagus kalau ibu pulang cepet, jadi kita kan nggak
perlu nunggu lama untuk makan. Dan yang palingpenting tentang rahasia kode
kalau ibu pulang kan yang tahu cumin kita dan ibu. Apalagi tanduk itu suaranya
sama, dan diketukkan tiga kali. Siapa lagi coba kalau bukan ibu?? Betul
nggak???? Ya sih. Ya udah deh buka deh pintunya. Akhirnya mereka membukakan
pintu goa itu. Dan setelah mereka membukakan pintu goa mereka terkejut bahwa
yang ada dihadapan mereka bukanlah ibunya tapi petani-petani yang membunuh ayah
mereka. Mereka langsung memberontak, tapi apa daya mereka tidak bisa berbuat
apa-apa. Kemudian petani-petani itu membawa mereka ke rumah untuk dijadikan hidangan
besok malam. Sebelum mereka pergi mereka menuliskan sebuah pesan untuk sang ibu
“mereka berpesan bahwa mereka telah membawa tiga anaknya ke rumah mereka
untukdijadikan hidangan makan malam besok, dan apabila sang ibu pengen anaknya
kembali maka hari ini pun sang ibu harus datang untuk menjemput tiga anaknya
tersebut.
Malam
hari.
Malam hari pun telah datang dan ibu
memberikan kode kepada tiga anaknya supaya mereka membuakakan pintu. Setelah
hampir 15menit ibu mengetuk pintu tapi nggak ada jawaban sama sekali sangibu
langsung panic dan langsung membuka pintu ternyata pintu tersebut sudah tidak
terkunci. Ibu langsung masuk dan memanggil-memanggil ketiga anaknya tersebut.
Tapi tak ada jawaban apapun dari mereka. Ibu pun langsung panic untuk mencari
mereka. Akhirnya sang ibu langsung pergi ke hutan untuk mencari 3 anaknya yang
hilang itu. Di tengah-tengah perjalanan, ada sekelompok orang yang menghadang
sang ibu. Kemudian sang ibu bertanya, mau apa kalian ? sekelompok orang
tersebut ganti memberikan pertanyaan, apakah kamu mencari 3 anak mu yang
hilang? Sang ibu langsung kaget mendengar pertanyaan sekelompok orang tersebut,
sang ibu langsung menjawab “ kalian tahu dimana anak-anak ku? Sekelompok orang
tersebut menjawab, “ anak kamu ada di kami, kamu mau apa? Sambil menangis Ibu
pun mengatakan, lepaskan anak-anak ku, mereka tidak bersalah, mereka pun juga
tidak pernah mengganggu kalian semua. Apakah kalian belum puas mengambil
suamiku? Kalian memang manusia yang tidak beradab, kalian semua tidak punya
hati. Lepaskan anak ku !! nggak, kita nggak bakal melepaskan anank mu. Kita
bakal nglepasin anak mu tapidengan satu syarat. Apa syaratnya?? Syaratnya, kamu
harus mau menggantikan posisi anak-anak mu yang akan di masak besok untuk
hidangan acara pesta. Bagaimana? Dengan perasaan yang tidak karuan, ibu pun
langsung menjawab iya. Karena ibu nggak mau anak-anaknya yang tidak mengetahui
apapun itu menjadi korban dari manusia-manusia yang tidak punya hati ini.
akhirnya sekelompok orang tersebut langsung membawa sang ibu ke salah satu
rumah dari sekelompok orang tersebut untuk di amankan sampai waktu
penyembelihan besok. Sebelum berangkat sang ibu meminta untuk melihat anaknya
dilepaskan. Sekelompok orang tersebut memenuhi permintaan sang ibu. Tapi sang
ibu tidak boleh menemui sang anak dia hanya boleh melihat dari jauh. Terpaksa
ibu pun mengikuti kemauan mereka, supaya anaknya selamat. Akhirnya sekelompok
orang tersebut melepaskan ketiga anak kerbau tadi. Ketiga anak kerbau tersebut
bingung dan mereka bertanya kenapa kalian melepaskan kami? Apakah kalian sudah
menemukan kerbau yang lebih besar dari kami? Orang tersebut hanya menjawab
“iya”. Dengan hati yang sangat gembira mereka sangat-sangat berterima kasih
kepada orang tersebut karena sudah mau melepaskan mereka, dan dengan harapan
penuh mereka bisa berkumpul kembali dengan sang ibu . mereka pun langsung
bergegas menuju ke rumah mereka. Sampai dirumah mereka gembira sekali, tapi
mereka merasa ada yang kurang karena ibu belum datang. Kerbau tertua mengatakan
“ udah kita tidur aja, besok ibu juga pulang, mungkin ibu mencari makanannya
banyak, jadi dia kan pulang terlambat.
Keesokan
hari,
Pagi telah tiba, mereka pun telah
terbangun, dan mereka berfikir kenapa sang ibu belum pulang? Akhirnya mereka
menunggu sampai siang. Setelah ditunggu sampai siang dan ibu juga belum kunjung
datang, akhirnya mereka memutuskan untuk mencari sang ibu. Setelah sekian jauh
mereka berjalan menyusuri jalan, mereka pun melihat sekumpulan orang yang
sangat ramai, dan kerumunan itu terlihat seperti orang yang sedang menyaksikan
sesuatu. Karena penasaran mereka pun mencoba untuk mendatangi kerumunan itu.
Setelah sampai di kerumunan itu, mereka melihat seekor kerbau yang akan
disembelih. Setelah lebih dekat mereka melihat, mereka pun terkejut karena kerbau
yang mereka lihat adalah ibu mereka yang mereka cari-cari dari tadi. Mereka pun
langsung menangis, dan memanggil-memanggil ibu. Ibu mengatakan “wahai anakku
jangan lah engaku menangis, mungkin ini sudah takdirku untuk meninggalkan
kalian, dan membiarkan kalian hidup dengan mandiri”. Nggak bu, kami nggak akan
bisa hidup tanpa ada ibu di samping kami. Sambil menangis mereka pun memohon
kepada orang-orang tersebut untuk melepaskan sang ibu. Olong lepaskan ibu kami,
kami tidak akan bisa hidup tanpa ada ibu disamping kami.. apakah kalian belum
puas setelah membunuh ayah ku?? Dasar kalian semua manusia tidak punya hati.
Akhirnya sekelompok orang tersebut menyeret tiga anak kerbau tersebut untuk
pergi dari kerumunan itu. Ibu pun berteriak jangan pernah menyakiti
anak-anakku. Tiga kerbau pun terus menangis dan terus berteriak memanggil “ibu,
Ibu, lepaskan ibu kami. Ibu pun menangis kemudian ibu berkata sudah lakukan
saja apa yang ingin kalian lakukan terhadapku, tapi ingat jangan pernah
menyakiti anank-anakku. Dan jangan pernah lagi kalian memburu bangsa kami atau
hewan yang lainnya hanya untuk kepentingan kalian. Memang benar kami diciptakan
untuk memenuhi kebutuhan kalian, tapi bukan untuk memnuhi kebutuhan yang hanya
mengenyangkan perut kalian, dan untuk memenuhi nafsu kalian untuk memburu kami.
Akhirnya salah satu orang dari sekelompok tersebut langsung menyembelih sang
ibu. Dalam hati ibu berdkata, nak, janganlah kalian bersedih, karena ini sudah
menjadi kewajiban ku sebagai orang tua dari kalian. Dan kalian jangan khawatir, walaupun aku
tidak ada diunia ini dan tidak bisa mengawasi kalian secara langsung, tapi aku
dan ayah mu akan mengawasi kalian dari atas sana. Berbahagialah anak-anakku.
Ibu pun menghembuskan nafas terakhir sambil menitihkan air mata.
Seminggu
setelah kepergian ibu, mereka masih bersedih memikirkan sang ibu. Mereka
berpikir kenapa hal ini harus terjadi di keluarga mereka, kesalahan apa yang
pernah dibuat orangtuanya sampai-sampai kedua orang tuanya harus mati dengan
cara yang sama dan pada orang yang sama. Karena mereka sadar bahwa hidup harus
terus berlanjut akhirnya mereka memutuskan untuk memulai kehidupan yang baru
walaupun tanpa ayah dan ibu, dan mereka juga memtuskan untuk pegi dari hutan
tersebut. Karena mereka tidak mau hal yang menimpa kedua orang tuanya tersebut
terulang, yang akan membuat mereka kehilangan anggota keluarganya lagi.
The End :)